Hatimu Akan Tenang Saat Kamu Ikhlas Menerima Takdir
![]() |
| Hatimu Akan Tenang Saat Kamu Ikhlas Menerima Takdir |
Bisa antar pikiran kamu enggak jelas antara dan tidak. Itu namanya enggak harmonis. Pengin mutusin apa tapi enggak bisa. Pengin A tapi yang terjadi B itu enggak harmonis. Sudah kalau dalam dirimu sendiri perang terus, sudah kamu gak akan bisa harmonis dengan alam semesta. Maka harmonislah. Apalagi sama orang lain, wong sama dirimu sendiri kamu gegeran terus. Gimana sih aku ini? Bikin malu aja. Gimana sih aku ini? Kan sering kan. Kok bodoh banget y aku ini tadi kok. itu kamu sama dirimu sendiri aja gegeran apalagi sama orang lain. Maka he who lives in harmony with himself lives in
harmony with the universe. Itu Marcus Aurelius. Oke, ini selanjutnya katanya Zeno. Saya bilang tadi di awal Zeno dari Sitium bukan Zeno dari Elia. Karena nama Zeno itu banyak. Ada yang menganalisis dia satu akar kata sama zen. Tapi yo ndak tahu juga . Memang ada kata-kata zenonya, Zennya. Kalau yang nonton kartun Dragon Ball juga ada Zeno sama yuk. Yang yang nonton Dragon Ball Super itu itu sing paling jagoan di antara jagoan itu padahal kecil. Oke. Yang gak suka kartun gak ngerti mesti terus tidak ada ini katanya yang bisa mengusik kebahagiaan orang yang makamnya sudah wais, sudah
bijaksana. Orang bijaksana itu gak bisa sumpek. Kenapa? Gak ada yang bisa mempengaruhi dia. Dia sudah kokoh. Uraiannya begini. Misalnya anggap apa? Wis, yang paling bikin kamu tidak bahagia. Wah, saya enggak bahagia karena enggak lulus-lulus. Saya enggak bahagia karena kan banyak itu kamu munculkan di pikiranmu terus kamu galau. Kuncinya sebenarnya sederhana. Kamu jadi galau karena macam-macam tadi, karena kamu pedulikan semua itu. Cara paling gampang menghadapi itu semua ndak usah dipedulikan, ndak usah dimunculkan di pikiranmu. Selesai, Pak. Tesisku loh, Pak. Ndak dadi-dadi loh. Salah. Mbok pikir terus. Emangnya nek mbok pikir terus terus tesismu jadi tiba-tiba? Kan
enggak. Iya kan? sudah dikerjain aja tanpa harus galau. Woh memang satu-satunya jalan dikerjain. Ngapain energinya dobel? Satu buat ngerjain, satu buat galau. kerjain aja enggak enggak pakai galau. Yang bikin galau kan karena kamu tampilkan sendiri di pikiranmu terus kamu sumpekkan diri-dirimu. Kamu sumpekkan sendiri dirimu. Itu yang kuncinya sehingga kamu sumpek hidupmu. Wah. ini ndak ndak bisa, Pak. Saya mikir enggak ketemu-ketemu jawabannya. sudah, kalau enggak ketemu ngapain dipikir terus? Wong gak bisa ketemu jawabannya. sudah, kalau bahasa fikihnya maukuf aja. Kalau ada masalah maukuf gak bisa dijawab selesai. Enggak usah dipikir terus. Wong dipikir jelas-jelas kamu gak
bisa jawab kok. Biarin aja. Ah, jadi kuncinya apa? Biar kamu enggak sumpek, gak usah dibikin sumpek. Kalau enggak bisa dikerjain, gak usah dikerjain. Kalau bisa kerjain semampum kan cuma itu tok rumusnya. Jadi orang yang bijaksana itu ndak bisa sumpek. Makanya kalau diilustrasikan film-film itu bagian tokoh yang bijaksana kan mesti senyum terus. Enggak pernah merengut karena gak ada yang bikin dia sumpek. Enggak bisa sudah memang gak bisa. Oke. Jadi yang bikin kita galuh ternyata apa? , penilaian kita sendiri. Yang bikin kamu enggak bahagia dirimu sendiri. Cuma itu. Jadi ndak ada yang bisa mengusik kebahagiaan orang yang
bijaksana. Orang bijaksana biasanya stabil, tenang, gak gampang terpengaruh karena dia sudah ngerti porsi-porsinya. Oke, terus. Nah, katanya Markus lagi, "Reject your injury and the injury itself disappears." Tolaklah rasa sakit itu dan rasa sakit itu akan hilang. Jangan mau lama-lama sakit. Patah hati misalnya, kasih waktu aja secukupnya atau tolaklah. diputus diputus ndak pakai sakit sih biasa aja kemarin berdua sekarang sendiri kan cuma itu aja situasinya kalau kamu enggak mau sakit gak akan sakit hanya kamu mau sakit sih akhirnya dipikir-pikir sendiri dibikin-bikin puisi sendiri dibikin terus jadi terus kamu sumpek sendiri jadi tolak aja rasa sakit itu
habis dimarahi dosen Sakit hatiku . Ngapain? Enggak aku enggak mau sakit. Ndak sakit. Tapi karena kamu mau memasukkan rasa sakit itu dalam dirimu sakit. Jadi reject your sense of injury and the injury itself disappears. Wong kamu baca WA aja kadang mangkel, kadang marah, kadang sakit. Loh ngapain? Wong yang bikin ngawur kok kadang ngarang-ngarang, kadang bong. Kamu sudah ngerti hoak g loh, kamu marah . Kok mau-maunya kamu menghabiskan energi untuk marah terhadap sesuatu yang gak ada hubungannya sama dirimu. Kamu sakit tentang sesuatu yang menurut kamu itu gak benar. Gak benar kok bikin kamu sakit. enggak usah.
Jadi reject tolaklah rasa sakit itu dan dia akan hilang. Itu yang katanya Markus Aurelius. Jadi jangan mau sakit, jangan mau galau. Kuncinya lagi-lagi ternyata di pikiran kamu sendiri yang mendramatisir sehingga kasus biasa-biasa kayak film India. Jadi kamu terus nangis padahal yo biasa aja yo. Kayak kapan tadi apa ? Saya dapat WA yang anak kecil ayamnya mati terus dia nangis . Itu kan ayam mati biasa. Tapi karena anak kecil nangis. Kalau kamu ikut nangis juga itu baru bahaya. Jadi yang kayak kamu enggak bisa menolak. Ada banyak hal yang sudahlah itu gak penting. Oke. Terus dan itu
nanti hubungannya dengan kontrol kita atas keinginan. Manusia itu memang fitrahnya dia bahagia kalau keinginannya tercapai. Berarti kunci kebahagiaanmu ada di keinginan. Maka pintar-pintarlah menegaskan keinginan. Begitu kamu keliru, kamu sedang bunuh diri. Bikin keinginan, rancang keinginan yang dalam kontrolmu kayak tadi. Bukan sesuatu yang di luar jangkauanmu. Jadi, karena kalau kamu menginginkan sesuatu yang di luar jangkauanmu, hasilnya pasti kecewa. Jangan menginginkan sesuatu yang di luar jangkauanmu. Wong kamu sudah jelas sekarang semester 14 sudah mau kena do. Saya cita-citanya kumlot, Pak. Tercepat ter wis ora iso. Jelas itu daripada kamu stres, mending sudah, sing penting lulus. Iya. Jadi
jangan menginikan sesuatu yang di luar jangkauanmu. Nanti lihat artis di TV kamu jatuh cinta. Pokoknya aku harus dapat dia. ndak mungkin jauh wong artis itu kamu siapa kan begitu. Nanti daripada kamu stres ndak karuan junrungannya loh. Yao cukup kamu beli kaca aja lihat di kamar. Oke. Jadi jangan menginginkan yang di luar jangkauan. Ukur kekuatanmu terus. Karena kamu bisa kecewa kalau salah menetapkan keinginan. Saya, Pak, mulai sekarang ingin tiap malam salat tahajud mulai jam . sampai subuh. ndak putus-putus. Wis kecewa mesti kamu nanti. Iya. Kenapa? Mungkin di luar jangkuan wong kamu salat subuh yo. Iya. Jadi
inginkan yang dalam jangkauanmu. Itu penting bagi yang nak pengin stres. Oke. Karena itu kalau tiba-tiba terbersit apapun yang menurutmu itu di luar jangkauanmu, kalimatnya setowa apa? You are nothing in relation to me. Kamu ndak ada hubungannya sama aku. Jadi jauh-jauh jalan-jalan di mall lihat orang belanja baju banyak sekali harganya ratusan ribu. Kamu mau beli kaos Rp40.000 aja diwola walik ping tel. Ah, lihat orang itu yua gak ada hubungannya sama aku. Kita beda dunia. Enggak usah membayang-bayangkan, mengingin-menging yang kayak yang kamu lihat. Nanti kamu malah stres sendiri. Jadi, kamu harus punya senjata ini tadi. You are
nothing in relation to me. Ada cowok-cewek pacaran cakep, cowoknya cakep, ceweknya cakep. Kamu nonton, kamu jomblo sudah bertahun-tahun biar enggak galau apa? You are nothing in relation to me. Kamu gak ada hubungannya sama aku. Kita dunianya beda. Ah loh itu lebih simpel daripada kamu stres. Mbok kamu mangkel marah malah menghabiskan energi kayak tadi untuk yang sia-sia. Biarin ajaalah. Mereka punya dunia sendiri, aku punya dunia sendiri. Aku cukup nonton TV sendirian, di kamar sendirian, makan sendiri, masak sendiri. Oke. Yo, bikinlah nanti narasi-narasi untuk lebih baik sendiri, lebih merdeka sendiri. Wis gak apa-ap untuk menghibur diri. Jadi
inginkan yang bisa kamu kontrol. Untuk yang gak bisa kamu kontrol kok tiba-tiba kamu berhasrat. Katakan, "You are nothing in relation to me. Kamu ndak nyambung lagi. Kita frekuensinya beda." Nah, aja kan. Lebih nyaman, lebih enak daripada kamu stres. Ada orang dinasehhati baik-baik enggak manut. , sudah. You are nothing in relation to me. Kita, kita beda jalur kan . Kamu kan sering begitu. Ada orang pikirannya beda sama kamu, terus kamu marah-marahin, dia juga marah-marahin kamu. Wong frekuensinya beda, diapa-apain enggak nyambung. Tinggal kamu putus aja kita frekuensinya beda. You are nothing in relation to me. Kita beda
dunia. Nah, jadi itu caranya untuk bahagia, kontrol keinginan. Dari situlah nanti kamu ketemu kebebasan. Kalau ada yang tanya bebas itu apa? Bebas itu inginkan yang berada dalam kontrolmu. Jangan inginkan sesuatu yang berada dalam kontrol orang lain. Kalau cita-citamu menginginkan sesuatu yang jadi milik atau dikontrol orang lain, maka saat itu juga kamu jadi budak. Budaknya siapa? budaknya orang lain yang mengontrol keinginanmu tadi. Kalau cita-citamu misalnya jadi PNS dan menurutmu di luar kontrolmu, maka kamu akan jadi budak orang yang mengontrol penerimaan PNS. Kalau cita-citamu opo wis ndak jomblo lagi punya pasangan padahal di luar kontrolmu kamu akan
dikontrol orang yang bisa ngasih kamu pasangan atau menjanjikanmu jadi pasangannya. kan? Kalau cita-citamu harta padahal itu belum waktunya dan di luar kontrolmu, maka kamu akan jadi Buddha orang yang bisa memberikanmu harta. namanya jadi enggak bebas. Maka kalau kamu pengin bebas yang yang sejati, inginkan yang hanya dalam kontrolmu saja. Yang di luar kontrolmu enggak usah diinginkan. Jangankan di luar kontrolnya orang lain, di luar kontrolnya Allah pun jangan di t-tagih di Allah kok dulu aku anaknya orang desa mbok aku anaknya presiden apa anake menteri. kalau kamu yang diinginkan itu kamu jadi ndak bebas. kebebasan itu inginkan yang
dalam kontrolmu. Jangan nagih sesuatu yang di luar kekuasaanmu. Dan kamu enggak dosa kok kalau hanya menginginkan yang dalam kontrolmu. Ndak apa-apa. Wong kekuasaanmu cuma itu. Agama kan mengajarkan begitu. Kalau kamu salat gak kuat berdiri yo duduk. Gak usah iri dengan orang yang bisa berdiri. Yang berdiri juga begitu. Jangan iri. Enak itu salatnya duduk. Kalau pengin salat duduk sakit dulu. Kan begitu. Masing-masing punya jatahnya sendiri-sendiri. Yo mungkin jatahmu sekarang masih jomblo. Yang lain jatahnya sudah punya pasangan. Itu biasa. Jadi ndak harus menginginkan yang di luar kuasamu. Kecuali janjane sudah dalam kuasamu. Kamu enggak jomblo lagi, tapi
kamu milih jomblo. Wah, itu rasake dewe nanti. Iya. Kamu akan galau mesti harusnya kamu ambil gak kamu ambil. Jadi bebas yang sejati itu apa? bebas yang sejati itu menginginkan yang dalam kontrolmu, bukan yang di luar kontrol. Mari kita demo biar Donald Trump enggak jadi presiden Amerika lagi. Kejauhan hasilnya mesti stres. Jadi yang dekat-dekatlah terlalu jauh kalau Donald Trump orang Indonesia yo presiden Indonesia kalau gak kuat yo gubernur enggak kuat yo bupati. Kalau masih gak kuat yo, Pak RT, Pak RW misalnya loh. Itu kan dalam jangkauanmu, bukan yang di luar jangkauanmu. Kalau mimpimu terlalu besar, hasilnya
kecewa atau kamu jadi budak yang bisa mewujudkan mimpimu. Jadi, bebaslah. Bebaslah berarti apa? inginkan hanya yang berada dalam jangkauanmu. Terus yang kedua, lanjutannya kebebasan. Kenapa sih ada yang tidak terjangkau? , karena all can be free internally in mind. None can be free without in body. kita itu akal sih bisa bebas, cuma mewujudkan isinya akal itu ndak bebas. Kamu mikir apa saja kan bisa boleh gak ada sanksinya. Malah satu-satunya yang bisa bebas murni itu kan cuma mikir akal. Cuma mewujudkan pikiran itu gak bebas. Kita sudah terikat. Kamu mikir seandainya aku bisa terbang bisa dipikirkan. Tapi kalau
mau diwujudkan kamu harus punya uang dulu terus naik pesawat. Ndak bebas. Kalau enggak punya uang ndak bisa kamu bisa terbang yo kamu loncat dari atas gunung yo terbang sebentar terus wasalam. kan can be free. Kita enggak bebas. Kalau mau diwujudkan gak bebas. Sudah Pak saya pengin jadi presiden bebas. Begitu ingin mewujudkan, ah itu baru nak bebas. Macam-macam sudah halangannya. Enggak sesederhana mikir. Makanya dulu pernah saya bilang kebebasan yang sejati bisa dalam pikiran. Dalam hidup sehari-hari halangannya banyak, macam-macam in body. Mungkin kamu sumuk penginnya hah segera kayak gini. Pengin nyopot baju terus kipas-kipas. Senang ini sudah.
Tapi kan begitu banyak orang di sini kan kamu enggak bisa. Kalau kamu nyopot baju di sini yang lain mesti bubar baunya. Loh, kan ndak bebas kan kamu nyopot baju akhirnya. Kenapa? Ada yang lain tapi di pikiran tadi kamu bebas. Menginginkan itu kan dalam pikiran bebas kamu bisa. Kalau sekedar menginginkan bisa apa saja. Tapi kalau kamu ndak hati-hati ketika keinginan ini kamu wujudkan, kamu akan dicegat oleh banyak sekali halangan inbody realitas sehari-hari. Jadi rumusnya di situ. Itulah kenapa biar kamu enggak kecewa, aturlah keinginanmu biar enggak terlalu banyak kecewa. Jadi, cita-citamu apa sih? keinginanmu apa sih? Sesuaikan
dengan kondisimu. Ndak sesuai juga ndak apa-apa. Tapi ketika ndak sesuai lahirnya kekecewaan atau perbudakan tadi. Kamu mikir memperkosa orang itu kan di pikiran enggak masalah. Enggak ada orang ngukum kamu. Enggak ada orang kamu saya tuntut karena membayangkan memerkosa aku toh. Gak iso. Kamu baru dituntut kalau perkosa beneran. Jadi bebas pikiranmu itu. Kamu bikin apa aja bebas. Kamu ditolak nembak ditolak terus awas kamu nolak aku tak bayangke engko awas. Loh bayangke itu kan bebas di pikiran gak ada orang bisa nyegat kamu bayangke sopo itu kan gak bisa. Sekarang kan kadang gak cuma bayangkan gambarkan guambar pakai
Photoshop itu bisa kayak kan. Cuma ketika sudah masuk Photoshop itu sudah halangannya banyak. Inody kamu bisa dipenjara kalau gambar aneh-aneh itu sudah in body. Kalau in mind bebas murni masih ada di pikiran itu bebas. Gak ada orang dituntut, enggak ada orang dimarahi. Pak, saya membayangkan seandainya saya jadi wali Pak. Nah, itu kan orang wis ora apao mikir tok ora apao cuma dipikiran. Tapi kalau mau diwujudkan halangannya banyak. Jadi rumusnya itu kebebasan itu bisa dalam kamu mikir. Tapi begitu mewujudkan bebas kamu akan ketemu banyak sekali halangan-halangan. Karena hidup ini coraknya katanya stoik tadi fatalistik. Terus ini
yang teori lain dari stoisisme namanya teori apate. Apate itu nanti jadi akar kata kalau bahasa Indonesia namanya apatis. Apatis itu kan kesannya sudahlah gak usah mikir hasilnya. Paling begitu kan itu apatis. Cuma arti aslinya begini , apatis melakukan sesuatu tanpa mikir hasilnya. Yang penting lakukan aja sebaik-baiknya sesuatu itu. Mbuh hasile opo nanti? Itu apaate gambarannya kayak orang mana? Orang mana yang ndak mikir panahku nanti hasilnya kayak gimana? mikirnya gimana caraku manah paling baik itu apa aku ndak tahu besok IP-ku bisa empat apa dak yang penting aku belajar sekuatku itu apa aku ndak ngerti ngaji filsafat
ini aku paham apao enggak sing penting teko sak kuat-kuatku ngantuk tak tahan-tahan nah itu apate apatis Jadi hidup itu rumusnya ini. Kita ndak bisa menguasai hasil, tapi kita menguasai proses. Itu tadi yang saya bilang. Kelompok STAA ini banyak diadopsi nanti gagasannya oleh agama-agama baik Kristen maupun Islam. Kamu kan menyebutnya hari ini bau As'ariahnya kan ada. Jadi kita menguasai usaha tapi gak menguasai hasil. Itu namanya Kak. Kalau di stoa kiasannya kayak orang mana? Apakah panahnya nanti tepat sasaran atau gak? Gak masalah. Yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Seandainya enggak tepat, kita gak menyesal. Yang penting
kamu sudah belajar sekeras mungkin. Kalau hasilnya enggak maksimal, kamu enggak menyesal. Tapi kalau kamu ndak belajar sekeras mungkin, hasilnya kok gak maksimal, kamu pasti menyesal. Karena aduh tadi mbok aku serius dikit. Kayak kamu ngarap tesis apa ngarap skripsi itu loh. Waduh ini sudah mepet waktunya. Sudahlah sing penting ono tulisane. Mungkin besok-besok kamu nyesal. Ah coba dulu aku nulisnya agak serius dikit. Ada menyesalnya. Maka katanya orang-orang setua hidup itu perhatikan proses. Berikan semuanya. Kalau kamu punya 100% berikan 100%. Jangan tanggung-tanggung. Kita kan sering apa-apa itu, ah nanti kan bisa. Ah segini aja dulu besok lagi. Ah
selalu begitu. Biasanya hasilnya nanti menyesal. Aduh coba tak kerjain kemarin. Sekarang ada tugas lagi. Dobel deh. Coba kemarin sudah selesai sekarang lebih enteng. Salahmu dewe. kan? Aduh, bolak-balik tugas nambah lagi. Yang kemarin aja belum . Padahal yang kemarin waktunya banyak. Karena kemarin kamu ndak ngasih 100%, sekarang kamu dituntut 300%. Hasilnya menyesal. Maka kiasannya kayak mana? Gak usah peduli hasilnya nanti kayak apa. Yang penting sudah memberikan semuanya. Kalau hasilnya belum maksimal, sudah itu jalannya mungkin, takdirnya mungkin. Nah, itu kiasannya pemanah. Teorinya namanya apate. Di Indonesia konotasinya agak negatif, apatis. Apatis itu kalau di Indonesia kan alah
paling-paling begitu hasilnya kan . Tapi maksud awalnya gak begitu. Maksud awalnya itu lakukanlah sesuatu yang tadi berada dalam jangkauanmu, dalam kontrolmu semaksimal mungkin. Hasilnya apa? Wallahuam. Kalau di agama kan Allah itu kan tidak menghisab hasilnya, tapi menghisab prosesnya. Sejauh mana usahamu mendekati dia itu nanti yang dihisab. Sukses apa enggak? Wallahualam juga. Wong kita memang kuatnya yang kita kuasai cuma proses. Minum ini kan usaha semaksimal mungkin . Jangan sambil ngomong nanti keselek. Itu namanya semaksimal mungkin. Kalau bisa minum mungkin minum tak tahan-tahan nanti saja. Ah nanti selesai ngaji menyesal. Coba tadi minum sekarang gak habis deh
minumannya kan jadi menyesal. Maka apa-apa itu maksimal. Yang minumnya belum habis dihabisin daripada nanti ketendang. Oke. Jadi baik buruk, menyesal tidak menyesal itu tergantung berapa persen usaha yang diberikan. Terus ini teori yang lain kelanjutannya. We are actors playing roles we do not choose and our duty is to play them as best we can. Knowing that our is part of which larger order. Jadi kita ini pakai lagunya Ahmad Albar . Dunia ini panggung sandiwara. Sutradaranya bukan kita. Kita ini hanya aktor yang dikasih peran tertentu yang kita ndak milih. Kamu kan ndak milih tiba-tiba sekarang jadi mahasiswa,
tiba-tiba jadi santri ngaji filsafat, tiba-tiba ini kan kayak rule-rule, peran-peran yang diberikan oleh Tuhan pada kita. Kita gak pernah milih. Maka tugas kita bukan bantah sutradara. Kalau sudah di-casting jadi antagonis, antagonis saja. Jadilah antagonis sebaik-baiknya. loh, itu maunya begitu memang yo. Antagonis terbaik itu maksudnya play them as best we can. Opo io kamu dicasting jadi antagonis kan begitu. Kenapa? Karena kita ini bagian kecil dari mesin besar. Kalau kita enggak main sebaik-baiknya, mesin besar ini akan kacau. Jadi santri, jadilah santri yang baik. Jadi guru, jadilah guru sebaik-baiknya. Jadi adik, jadilah adik sebaik-baiknya. Jadi kakak, jadilah kakak
sebaik-baiknya. Maka mesin hidupmu akan bagus, normal. produktif. Jangan setengah-setengah. Jadi mahasiswa, setengah-setengah, jadi guru, setengah-setengah, jadi kakak juga setengah-setengah. Yo hasilnya gak bagus. Mesinmu nak akan muter dengan bagus. kita itu bagian kalau kamu jadi kakak yang bagus, adikmu jadi adik yang bagus, ibumu ibu yang bagus, ayahmu ayah yang bagus, keluargamu jadi keluarga bagus, produktif, pemimpinnya harus bagus, rakyatnya juga harus bagus, gak bisa salah satu. Ah, yang penting kan kuncinya pemimpin. Loh, sebagus-bagusnya pemimpin kalau rakyatnya kacau tetap kacau karena ini organisme besar. Bahkan organisme besar ini gak sekedar keluarga, enggak sekedar negara, tapi alam semesta. Jangan
dikira keosnya Suriah itu Suriah saja. Imbasnya pasti ke Indonesia. Buktinya banyak Indonesia yang katut masuk ke sana. Jangan dikira gegerannya apa hari ini. Korea Utara sama Malaysia itu urusan mereka saja. Kalau benar terjadi perang, imbasnya pasti ke sini. Wong kita ini mesin besar kok. Israel sama Iran misalnya perang terus dua-duanya mengeluarkan nuklir. Yang kiamat bukan cuma Israel sama Iran. Yo sak dunyo rusak kabeh. Karena kita organisme besar. Kalau kamu maki-maki orang misalnya itu kan kamu tidak berperan yang bagus. Jangan dikira jeleknya kena kamu saja. Wong kamu itu bagian dari organisme besar. keluargamu mungkin kena kui
anake sopo nek ngomong koy ngono kui muride sopo lho gurunya kena cah endi kuwi daerahmu kena iya kan jadi jangan dikira urusannya cuma sama dirimu kita ini sekrup kecil dalam organisme besar maka jalankan peranmu sebaik-baiknya enggak usah bahas casting. Aduh, castingku kok ndak enak ini jadi adik. Penginku jadi kakak. Ternyata enggak punya adik. Punyanya kakak tok. Akhirnya jadi adik. , jadilah adik yang baik. Enak jadi dosen yo. Tinggal merintah-merintah, nugas-nugasin. Loh, dosennya dulu juga pernah jadi mahasiswa dulu. Sekarang castingnya ganti. Maka castingmu sekarang baru jadi mahasiswa. Perankan sebaik-baiknya. Biar nanti sama sutradaranya kamu diganti casting
yang enak. Kalau jadi mahasiswa enggak becus yo casting selanjutnya kan yo logos tadi loh ada logikanya, ada hukumnya. Jadi we are actors playing roles we do not choose and our duty is to play them as best we can knowing that our fit is part of much larger order. Jadi kita ini skrup kecil dalam mesin besar. Mesin besar itu murnya satu copot aja sudah wasalam semuanya ikut kacau terus. Oke ini rumus terakhirnya realistis. Realistis word itu apa? Do not seek to have everything that happens as you wish. But wish for everything to happen as as it
actually does happen. Jangan berusaha agar segalanya terjadi seperti yang engkau inginkan. Namun inginkanlah agar segalanya terjadi seperti yang seharusnya terjadi. Jadi inginkan yang seharusnya bukan inginkan sesuai keinginanmu, bukan mengusahakan sesuai keinginanmu. Jadi saya penginnya sih enggak belajar, Pak. Tapi nilaiku bagus. itu karepmu lan ngono kuwi itu loh sunatullahnya. Kalau pengin nilai bagus belajar. Jadi berusahalah agar yang kamu inginkan itu yang seharusnya terjadi hidupmu lebih damai. Hidupmu akan tenang kalau yang kamu inginkan. Jadi basisnya bukan keinginanmu, tapi realitasnya. Itulah yang namanya realistis. Yo saya realistis saja, Pak. Kalau jadi milioner mungkin gak bisa. Jutawan mungkin bisalah.
Kalau besok kiro-kiro kerjaan saya ini, itu namanya realistis. Yang kamu hitung bukan keinginanmu. Kalau manut keinginanmu, penginmu jadi orang paling kaya se Indonesia. Tapi ora mungkin. Nah, itu namanya melihat fakta berdasarkan realitas, bukan berdasarkan keinginanmu. Itu namanya realistis. Kuncinya hidup tenang itu hidup yang realistis. Pak, kalau wajah saya kayak gini yo asal punya pasangan aja alhamdulillah. Itu lebih nyaman daripada saya, Pak. Kulitnya putih, rambutnya panjang. wis susah nyarinya. Ada kuda putih. Kulitnya putih, rambutnya panjang. Oke. Jadi, hiduplah realistis saja sesuai standarmu. Yo, kamu yang bisa ngitung. Kayak tadi loh, yang dalam kontrolmu di luar itu
jangan. Yeah.
